Translate

Sabtu, 13 September 2014

Rusia Kecam Rencana Serangan Udara AS ke Suriah



BBC Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini menguasai wilayah yang cukup luas di Irak utara dan Suriah timur laut.


MOSKWA - Pemerintah Rusia, Jumat (12/9/2014), mengecam rencana AS menggunakan serangan udara untuk menghadapi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.

Moskwa akan menganggap serangan udara AS ke Suriah sebagai bentuk agresi militer jika dilakukan tanpa mandat PBB.

"Presiden AS telah berbicara tentang kemungkinan serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah tanpa persetujuan pemerintahan yang sah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich.

"Langkah ini, tanpa restu Dewan Keamanan PBB, adalah sebuah agresi, sebuah pelanggaran berat terhadap undang-undang internasional," tambah Lukashevich.

Selanjutnya, lewat akun Twitter-nya, Kemenlu Rusia mengatakan sebuah operasi militer di sebuah negara harus direstui DK PBB agar sah secara hukum.

Masalahnya, Rusia yang adalah sekutu Suriah, merupakan salah satu negara  yang memiliki hak veto di DK PBB. Selama ini Kremlin selalu menjadi sandungan ketika tahun lalu AS akan menyerang Suriah ketika rezim Bashar al-Assad diketahui menggunakan senjata kimia dalam perang saudara Suriah.

Damaskus juga memperingatkan Washington agar tidak melakukan serangan udara di wilayah Suriah. "Setiap tindakan tanpa persetujuan pemerintah Suriah akan kami anggap sebagai serangan terhadap Suriah," kata Ali Haider, Menteri Rekonsiliasi Suriah.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama menegaskan tidak akan menjalin kerja sama dengan pemerintahan Bashar al-Assad, karena pemerintahan Assad sudah tak mendapatkan legitimasi rakyatnya, karena "kejahatan" yang dilakukannya selama perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun itu.


Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar