Translate

Minggu, 14 September 2014

Pesawat CN 235 Laris Manis

 

CN 235 HC-144A US Coast Guard
Ketangguhan CN 235 tidak perlu diragukan lagi. Amerika Serikat pun jatuh cinta dengan pesawat buatan Indonesia-Spanyol ini. CN 235 artinya Casa- Nurtanio (kini:PT DI) 2 (engine) 35 (penumpang).
Patroli Pantai Amerika Serikat/ US Coast Guard memutuskan untuk menambah dua pesawat CN 235 versi maritim (HC-144A), meskipun tiga pesawat yang pertama dipesan, belum selesai semua.
Setelah mencoba dua pesawat CN235, US Cost Guard menilai pesawat ini sangat cocok untuk berbagai jenis patroli yang tidak bisa digantikan oleh pesawat lain.


CN 235 US Coast Guard
Dengan kemampuan terbang lebih dari 10 jam, CN 235 dianggap sangat cocok untuk: patroli maritim, penyelundupan narkoba, penyelundupan manusia, Bantuan pasca-bencana dan keperluan SAR.
Pintu belakang (rear ramp) yang bisa dibuka, membuat CN 235 cocok untuk bongkar muat peralatan, cargo dan misi kemanusian. Ruang kabin yang luas, memberi nilai tambah bagi operasional US Coast Guard. Rear Ramp bisa dibuka saat pesawat sedang terbang, sehingga mudah untuk menurunkan bantuan ataupun peralatan SAR.
Dalam kontrak pertama, U.S. Coast Guard memesan tiga CN235 versi HC-144A. Tanpa menunggu kedatangan pesawat ketiga (Juli 2012), US Coast Guard menambah dua lagi pesawat CN235.


Rear ramp CN 235 can be opened
Pesawat CN 235 pertama, dikirim EADS CASA Spanyol ke Lockheed Martin (AS) pada bulan Desember 2006, untuk dipasang peralatan misi maritim. Hasilnya pesawat CN 235 itu diberi nama HC-144A. CN 235 HC-144A produksi Airbus Military Spanyol (dulu Casa), telah terjual 250 unit untuk 27 negara. 60 persen komponen dari CN 235 diproduksi di Indonesia.

US Coat Guard berencana menggunakan 36 pesawat CN 235 HC-144A.
CN 235 versi HC-144A dilengkapi peralatan komunikasi, Radar, Kamera elektronik infra merah, serta sistem identifikasi otomatis (AIS) untuk mengetahui data kapal yang sedang berlayar.

CN235 untuk Korea
Korea Selatan adalah negara yang pertama menempatkan CN 235 sebagai pesawat terhormat dan terpercaya. Kala itu Korea selatan memesan dua versi VIP/VVIP, untuk digunakan oleh Presiden atau pun pejabat tinggi Negeri ginseng tersebut.


CN 235 Korea Coast Guard
Korea Selatan ternyata menyukai pesawat buatan Bandung ini. Mereka kembali memesan 6 pesawat CN 235 versi militer. Pesanan terakhir Korea Selatan adalah 4 pesawat CN 235 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dengan nilai kontrak 94,5 juta dollar. Korea Selatan telah memiliki 8 CN 235. yang terakhir diterbangkan ke Seoul 9 Maret 2012 lalu. Korea Selatan berencana membeli 20 CN 235, karena dinilai murah biaya operasional namun multi fungsi.


CN 235 France Air Force
Ada sekitar 25 negara yang menggunakan CN 235: USA, Perancis, Venezuela, Australia, Austria, Chili, Columbia, Ekuador, Irlandia, Maroko, Meksiko, Arab Saudi, Arfika Selatan, Madagaskar, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Turki, Pakistan, Burkina Faso, Namibia, Boswana, Gabon, Papua New Guinea, Panama, Spanyol dan Indonesia.
Tahun 2012, PT DI menerima 40 pesanan pesawat CN 235 dari: Pakistan 4 unit, Uni Emirat (8), Korea Selatan (12), Brunei Darussalam (1), Malaysia (8), Thailand (2), Burkina Faso (1), Senegal (2) dan TNI AL (3).


CN 235 MP Irlandia
CN 235 telah diakui sebagai pesawat patroli maritim kelas Internasional. Bahkan 20 negara telah menggunakan CN 235 sebagai pesawat militer, termasuk: Perancis, Austria, Irlandia, Pakistan, Chili dan Turki.
Bahkan Spanyol sebagai partner pembuat CN 235, menggunakaan banyak CN 235 untuk: Penerbangan Sipil, Militer, Patroli Maritim, Cargo, SAR, hingga Ambulance Udara.


CN 235 – 300 Spanish Air Force

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar