Kapolda
Kepri Brigjen Pol Arman Depari bersama Danrem 033 Wira Pratama Brigjen
TNI Bujang Zuirman (kanan) mengunjungi anggota TNI korban penembakan di
RSUD Embung Fatimah, Batam Senin (22/9). Foto: Cecep Mulyana/Batam
Pos/JPNN.com
JAKARTA - Kepala Staf
TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo langsung
menginstruksikan agar jajarannya di Batam, Kepulauan Riau bersiaga
setelah peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum Brimob
Batam, Minggu malam (21/9). Instruksi ini disampaikan KSAD di sela
menghadiri kegiatan Chief of Staff Armys Excercise di Australia. Setelah
mendengar peristiwa itu, KSAD langsung pulang ke tanah air.
"KSAD langsung datang hari Minggu, yang
sebetulnya dijadwalkan berakhir besok. Semalam langsung memberi
instruksi untuk siaga," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat
Brigjen Andika Perkasa di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Senin,
(22/9).
Menurut Andika, KSAD menginstruksikan agar
jajaran di Tembesi, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tidak ada
yang keluar dari markas maupun melakukan tindakan tanpa perintah atasan.
Ini agar mencegah terjadi peristiwa berlanjut dan saling
balas-membalas.
"Itu peringatan. Pengawasan dilakukan.
Karena 1 tindakan yang dilakukan prajurit terbawah dampaknya tetap
sangat strategis," tegas Andika.
Sebelumnya diberitakan instruksi ini
disampaikan KSAD setelah empat anak buahnya tertembak di Tembesi. Dalam
peristiwa itu 4 orang anggota TNI Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti
menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob di
Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri.
Keempat anggota TNI itu yang tertembak di
bagian pahanya itu adalah, Pratu Ari Kusdiyanto yang merupakan anggota
kesehatan kompi Markas Yonif 134/TS dan Prada Hari Sulistiyo selaku
anggota kompi bantuan Yonif 134/TS, Praka Eka Basri anggota Kompi, dan
Pratu Eko anggota Kompi Markas.
Sumber : jpnn.com
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar