Gambar: Airbus Defence and Space
Perusahaan Airbus Defence and Space Eropa mendapatkan kontrak dari SBL
Star Technology Pte Ltd, Singapura, untuk menyuplai peralatan pengawasan
dan identifikasi pesawat canggih kepada TNI Angkatan Udara, menurut
laporan media-media asing (tidak dilaporkan laman resmi kedua
perusahaan).
Tertuang dalam kontrak, pihak Airbus Defence and Space akan memberikan dua monopulse secondary surveillance radars 2000 I (MSSR 2000 I) untuk integrasi pada sistem pelacakan dan pengawasan udara mobile yang akan dioperasikan oleh TNI AU.
Radar MSSR 2000 I diharapkan akan meningkatkan kendali TNI AU atas lalu lintas udara dan pertahanan udara di Nusantara.
Tertuang dalam kontrak, pihak Airbus Defence and Space akan memberikan dua monopulse secondary surveillance radars 2000 I (MSSR 2000 I) untuk integrasi pada sistem pelacakan dan pengawasan udara mobile yang akan dioperasikan oleh TNI AU.
Radar MSSR 2000 I diharapkan akan meningkatkan kendali TNI AU atas lalu lintas udara dan pertahanan udara di Nusantara.
Kepala Airbus Defence and Space Electronics Business Line, Thomas Muller
mengatakan: "Otoritas pengendali lalu lintas udara di seluruh dunia
terus menghadapi masalah peningkatan kepadatan lalu lintas udara."
"Termasuk juga lalu lintas udara militer, situasi seperti ini membutuhkan sistem sistem pemandu berkinerja tinggi yang akan menjamin keamanan, pertukaran data yang komprehensif dan alokasi wilayah udara yang efisien. Dengan sistem kami yang sudah dioperasikan di sekitar 30 negara, kami telah membuktikan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi yang andal," ujar Muller.
"Termasuk juga lalu lintas udara militer, situasi seperti ini membutuhkan sistem sistem pemandu berkinerja tinggi yang akan menjamin keamanan, pertukaran data yang komprehensif dan alokasi wilayah udara yang efisien. Dengan sistem kami yang sudah dioperasikan di sekitar 30 negara, kami telah membuktikan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi yang andal," ujar Muller.
Diklaim sebagai satu-satunya radar sekunder yang bersertifikat sesuai
dengan standar kontrol lalu lintas udara terkini, baik sipil maupun
militer, sistem MSSR 2000 I akan memberikan gambaran mengenai situasi
udara berdasarkan interogasi dan balasan otomatis (automatic reply) dari
pesawat secara individual.
Radar MSSR 2000 I yang akan bekerja bersama radar utama ini akan mengirimkan sinyal interogasi sesuai dengan standar Mode S terbaru, yang akan memberikan gambaran posisi pesawat secara real time, memandu semua pesawat, mengeliminasi kebutuhan individual radar target acquisition dan mengumpulkan respon. Semua hal ini akan secara signifikan akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas udara.
Radar MSSR 2000 I yang akan bekerja bersama radar utama ini akan mengirimkan sinyal interogasi sesuai dengan standar Mode S terbaru, yang akan memberikan gambaran posisi pesawat secara real time, memandu semua pesawat, mengeliminasi kebutuhan individual radar target acquisition dan mengumpulkan respon. Semua hal ini akan secara signifikan akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas udara.
Selain juga digunakan dalam militer untuk mengidentifikasi teman atau
musuh (IFF) secara otomatis demi menghindari kesalahan tembak, MSSR 2000
I juga berkemampuan Mode 5, standar IFF militer terbaru yang akan akan
diterapkan kepada seluruh negara NATO.
MSSR 2000 I saat ini diantaranya digunakan pada kapal-kapal Angkatan Laut Jerman, Inggris dan Perancis (pada Mistral),
termasuk Amerika Serikat untuk tujuan pengendalian lalu lintas udara
sipil. Pengiriman ke TNI AU dijadwalkan akan selesai pada awal tahun
depan dengan nilai kontrak yang tidak disebutkan.
Airbus Defence and Space adalah divisi dari Airbus Group yang fokus pada
pengembangan dan produksi pesawat militer, sistem dan satelit
komunikasi dan sistem elektronik, dan sebagai satu diantara sepuluh
perusahan pertahanan terbesar di dunia.
Sumber : artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar