"Kami tidak bisa lebih lama lagi menghadapi kemarahan ini, kebohongan terbuka dan penolakan (Kiev) untuk mencapai kesepakatan. Rusia telah memutuskan untuk bertindak," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
"Bantuan kemanusiaan kami mulai bergerak ke arah Lugansk."
Fotografer AFP di perbatasan mengatakan 10 truk pertama Rusia telah melintasi perbatasan dan mencapai pos pabean di wilayah Ukraina.
Beberapa dari 300 kendaraan telah diperiksa oleh pihak pabean kedua negara pada Kamis dan menunggu lampu hijau untuk masuk Ukraina dari tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang mengawasi operasi ini.
Ukraina mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Rusia akan memanfaatkan kendaraan bantuan itu untuk menyusupkan persenjataan bagi pemberontak pro-Kremlin yang tengah berhadapan dengan pasukan pemerintah selama empat bulan terakhir ini.
Sementara itu ICRC mengatakan tidak akan meluncurkan misi pengiriman bantuan sampai mereka menerima jaminan keselamatan dari Kiev maupun pihak pemberontak, bahwa iringan bantuan itu tidak akan diserang.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengindikasikan bahwa Moskow telah membuat keputusan untuk bertindak meski tanpa izin ICRC.
"Tentu saja kami siap untuk membawa (iringan bantuan) didampingi ICRC, dan keterlibatannya dalam distribusi bantuan," kata kementerian.
Ditambahkannya bahwa Kiev mengajukan tambahan "permintaan dan dalih-dalih baru yang palsu, yang berubah menjadi olok-olokan.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar