BERLIN -- Rusia adalah kunci untuk menjamin
keamanan Eropa. Hal ini disampaikan Kanselir Jerman Angela Merkel,
Kamis (20/11) saat menandai seperempat abad normalisasi hubungan
Jerman-Polandia.
"Kami menyadari bahwa keamanan Eropa hanya dapat dipastikan, dalam
jangka menengah dan panjang, dengan Rusia," kata Merkel pada upacara
dengan Perdana Menteri Polandia Ewa Kopacz di kota Polandia selatan,
Krzyzowa.
"Hukuman bukan tujuan. Itu hanya diterapkan saat diperlukan," kata
Merkel, mengacu pada hukuman terhadap Rusia atas kemelut di Ukraina,
"Kami ingin melanjutkan dengan pembicaraan dengan Rusia."
Krzyzowa kaya akan lambang keruntuhan Tirai Besi di Eropa Timur,
yang mengakhiri pemisahan Timur dengan Barat, menjadi tuan rumah temu
rujuk bersejarah Polandia-Jerman pada 1989. Tapi, pembicaraan itu
terjadi di tengah ketegangan terburuk Barat dengan Rusia sejak Perang
Dingin, yang dipicu peran Moskow dalam kemelut di Ukraina, tetangga
timur Polandia.
Barat meyakini Rusia memicu kemelut maut tujuh bulan pasukan
pemerintah pendukung Barat dengan pemberontak pendukung Rusia di
Ukraina timur. Tuduhan itu dibantah Kremlin. Kopacz dan Merkel pada
Kamis membuka pameran tentang sejarah, yang sering mengenaskan, Jerman
dan Polandia sejak awal Perang Dunia II pada 1939, ketika Nazi Jerman
menduduki Polandia.
Permusuhan merebak selama Perang Dingin hingga sikap pertama rujuk
muncul dari uskup Katolik Roma Jerman dan Polandia pada 1965. Rujuk
dimulai saat komunisme jatuh di Eropa pada 1989. "Kami bukan sandera
sejarah. Kami dapat belajar dari itu," kata Kopacz, "Pada hari ini,
kami bertemu di Krzyzowa sebagai teman dan mitra."
Jerman dan Rusia masih memiliki perbedaan besar pandangan tentang
kemelut di Ukraina dalam mencapai penyelesaian, kata Menteri Luar
Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Rabu, sehari sesudah bertemu
dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
"Kami masih dalam keadaan, yang sayangnya, jauh dari peredaan
berkelanjutan dari kemelut itu dan masih jauh dari penyelesaian
politik," kata Steinmeier di Berlin setelah kunjungan seharinya ke Kiev
dan Moskow.
Sumber : REPUBLIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar