Sebanyak 8 set sistem pertahanan udara terbaru TNU AU "Oerlikon
Skyshield" tiba di tanah air pada Rabu, 3 September 2014, dilaporkan
laman arc.web.id.
Menurut sumber, foto-foto
kedatangan Oerlikon Skyshield ini terungkap dari media sosial PT. Alam
Indomesin Utama, perusahaan yang bertanggung
jawab atas pengiriman, pengintegrasian dan pelatihan sistem pertahanan
udara tersebut. Penangkis serangan udara canggih ini tiba di Indonesia
sesuai dengan kontrak Kemhan dengan Rheinmetall Air Defence Swiss pada
pertengahan tahun lalu yang senilai USD 202 juta (kontrak waktu itu
hanya untuk 6 unit).
Skyshield tiba lebih cepat dari
waktunya, karena sesuai kontrak, senjata ini baru akan tiba 4 unit pada
2015 dan 2 unit pada 2017. (Jika memang tidak ada perubahan soal jumlah
dan waktu pengiriman setelah pemberitaan kontrak pada tahun lalu)
Menurut Lettu Tek Fajar Ari Kumbara (dilansir di laman Lanud Iswahjudi), Oerlikon Skyshield adalah meriam kaliber 35 mm penangkis serangan udara yang dioperasikan secara otomatis dan diintegrasikan dengan Chiron
missile. Sedangkan Chiron missile memiliki data teknik, jarak
maksimum maksimum 7 km, jangkauan efektif 3-5 km, ketinggian 3,5 km, berat
missile 20 kg fuse impack dan proximity, diameter 80mm, launcher
pedestal, Chiron missile diproduksi negara Korea Selatan.
Photo: PT.Alam Indomesin Utama) via arc.web.id
Photo: PT.Alam Indomesin Utama) via arc.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar