Translate

Jumat, 07 November 2014

Terungkap, Anggota Navy Seal yang Menembak Mati Osama bin Laden

 
Twitter Sebuah foto langka Rob O'Neill saat bertugas yang menunjukkan dia mengenakan seragam militer di Liberia, di mana Angkatan Laut AS terlibat dalam operasi untuk menstabilkan negara yang dilanda perang itu.

Anggota Navy Seal yang mengatakan bahwa dialah yang menembak mati pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, telah diidentifikasi sebagai Rob O'Neill.

Jaringan televisi AS, Fox News, telah mempromosikan sebuah wawancara eksklusif dengan prajurit itu yang akan mengungkapkan "sisi-sisi yang belum pernah terungkap sebelumnya" tentang pengalamannya saat menghadapi dan membunuh Bin Laden dalam sebuah serangan di kompleksnya di Pakistan pada 11 Mei 2011.


Namun, sepertinya, Daily Mail Online telah "merusak pesta" Fox News itu dengan membeberkan identitas prajurit itu pada Rabu (5/11/2014), seminggu sebelum wawancara itu rencananya akan ditayangkan. Dalam sebuah laporan yang dinyatakan "eksklusif", Daily Mail menyebut nama O'Neill (38 tahun), sebagai orang yang, berdasarkan keterangannya sendiri, telah menembak mati Bin Laden dari jarak dekat saat penggerebekan itu.


Daily Mail mengutip ayah O'Neill, yaitu Tom, yang mengatakan, "Orang-orang bertanya apakah kami tidak khawatir ISIS akan datang dan mencari kami karena Rob kini mengungkap identitasnya. Saya mengatakan, saya akan melukis sebuah target yang besar di pintu depan rumah saya dan berkata datanglah dan temukan kami."


Berdasarkan laporan Daily Mail itu, Rob O'Neill merupakan seorang veteran yang sangat berprestasi, yang terdorong untuk berbicara setelah kehilangan tunjangan militer saat dia meninggalkan Seal setelah 16 tahun bertugas. Berdasarkan aturan militar AS, dia baru akan mendapat tunjangan setelah 20 tahun bertugas.


O'neill telah terlibat dalam lebih dari selusin tugas tempur aktif, termasuk di Irak dan Afganistan, dan diberi medali penghargaan sebanyak 52 kali. Sosoknya dilaporkan telah digambarkan dalam sejumlah adegan film Hollywood, yaitu Zero Dark Thirty, Captain Phillips, dan Lone Survivor.


Menurut Sydney Morning Herald, walau ada tag eksklusif di laporan Daily Mail, SOFREP, sebuah situs terkenal yang menulis tentang komunitas pasukan khusus AS, tampaknya telah menyebut nama O'Neill ketika merujuk ke orang yang akan tampil di Fox. Laporan SOFREP itu muncul tiga hari sebelum artikel Daily Mail tersebut.


Kisah tentang penembak Bin Laden telah muncul dalam sejumlah laporan sebelumnya, tetapi tanpa menyebut nama. Pada Maret 2013, majalah Esquire menerbitkan sebuah laporan berdasarkan wawancara dengan "orang yang menembak dan membunuh Osama bin Laden". Namun, Esquire tidak mengungkap nama orang itu. Dalam perkembangan yang kini ditambahkan pada laporan itu, majalah tersebut menyatakan bahwa orang itu telah diungkapkan dan dikukuhkan sebagai O'Neill.


Keputusan O'Neill untuk membuka keterlibatannya dalam misi Operation Neptune Spear, yang menewaskan Bin Laden itu, merupakan satu hal yang kontroversial. Pihak Angkatan Laut AS telah menulis surat kepada para anggota SEAL yang sudah jadi veteran dan yang masif aktif yang memperingatkan mereka untuk tidak berbicara tentang operasi militer. "Hal terpenting dari etos kita adalah, 'Saya tidak mengiklankan sifat pekerjaan saya, atau mencari pengakuan dari tindakan saya,'" kata surat itu.


Ayah O'Neill mengatakan kepada Daily Mail bahwa dia mendukung anaknya membagi kisahnya. "Dia tidak diizinkan untuk berbicara, mereka menggunakan pengeras suara besar untuk membuatnya diam," katanya. "Saya mendukung dia dalam segala sesuatu yang dia lakukan. Apa yang seharusnya Anda lakukan ketika Anda keluar dari militer setelah tugas semacam itu? Menjadi penyambut tamu di Walmart?"


Dalam wawancara dengan Esquire, O'Neill, yang ketika itu hanya disebut sebagai "si penembak", menjelaskan momen dia berhadapan dengan Bin Laden di kompleksnya. "Saat itu, saya menembaknya, dua kali di dahi. Bap! Bap! Pada tembakan kedua, dia roboh. Dia merosot ke lantai di depan tempat tidurnya dan saya menembaknya lagi, Bap! Di tempat yang sama. Saat itu, saya menggunakan penerangan hologram warna merah dari EOTech saya. Dia sudah mati. Tidak bergerak. Lidahnya keluar. Saya menyaksikan dia mengembuskan napas terakhirnya," kata O'Neill.


"Saya ingat ketika saya melihat dia mengembuskan napas terakhir, saya berpikir, 'Apakah ini hal terbaik yang pernah saya lakukan, atau ini hal terburuk yang pernah saya lakukan? Ini nyata dan itu adalah dia. Kurang ajar.'"


Istri O'Neill yang kemudian berpisah dari suaminya itu, tetapi tidak bercerai, mengatakan kepada majalah bahwa dia merasa khawatir terkait keselamatan dirinya. "Kami benar-benar ingin mengubah nama saya," kata istrinya sebagaimana dikutip. "Mengubah nama anak-anak, mencopot nama suami saya dari rumah kami, melunasi mobil kami. Pada dasarnya menghapus dia dari kehidupan kami, tetapi demi alasan keamanan. Kami masih saling mencintai."


O'Neill bukan satu-satunya anggota Seal yang terlibat dalam serangan itu yang telah teridentifikasi. Tahun 2012, veteran Matt Bissonnette menulis sebuah buku laris tentang misi tersebut dengan nama samaran Mark Owen. Dia dilaporkan sedang diselidiki oleh pemerintah federal AS.


"Saya akan kembali ke luar negeri hari ini dan memerangi ISIS secara langsung daripada berurusan dengan persoalan dua tahun terakhir itu lagi," kata Bissonnette kepada CBS pada pekan ini.

Sumber :  kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar