Translate

Minggu, 10 Januari 2016

Apa Beda Bom Nuklir dan Termonuklir?


nuklir
Korea Utara membuat dunia marah setelah melakukan uji bom yang diklaim sebagai bom hydrogen atau termonuklir. Sebuah senjata paling mematikan tetapi juga paling sulit dibuat karena membutuhkan kemampuan teknologi tingkat tinggi. Bahkan sejumlah pihak belum percaya bahwa yang diuji benar-benar bom hydrogen.
Lalu apa bedanya bom hydrogen dan bom nuklir? Yang pasti bom hydrogen jauh lebih dahsyat dibandingkan bom atom. Atau jika kekuatannya sama, maka termonuklir akan jauh lebih kecil sehingga mudah untuk dikirimkan ke sasaran.
Menurut LiveScience perbedaan antara bom termonuklir dan bom atom (atau yang dikenal dengan bom fisi) dimulai pada tingkat atom.
Bom fisi seperti yang digunakan di Nagasaki dan Hiroshima bekerja dengan pembelahan inti atom. Ketika neutron atau partikel netral dari inti atom mengalami keretakan akan memukul inti atom terdekat yang mengakibatkan inti atom menjadi terbelah.
Hasilnya adalah reaksi berantai yang sangat eksplosif. Bom yang dijatuhkan di kedua kota di Jepang itu meledak dengan daya yang setara dengan 15 kiloton tri nitro toluene (TNT) dan 20 kiloton TNT.
Sementara, termonuklir atau bom hydrogen pertama berhasil diuji AS pada November 1952 menghasilkan ledakan dengan kekuatan yang setara 10 ribu kiloton TNT.
Bom termonuklir dimulai dengan reaksi fisi yang sama dengan bom atom. Jika pada bom atom sebagian besar uranium dan plutonium tidak terpakai, pada bom termonuklir ini, ada mekanisme tambahan yang meningkatkan daya ledak.
Pertama, bom hidogen memicu kompres plutonium 239 yang akan menjalani proses fisi. Plutonium 239 adalah ruang gas hidrogen. Suhu tinggi dan tekanan yang diciptakan oleh fisi plutonium 239 menyebabkan atom hidrogen mengalami fusi atau peleburan. Proses fusi ini menghasilkan neutron yang kembali ke plutonium 239 membelah atom sehingga meningkatkan reaksi fisi secara berantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar